Dalam upaya menjaga kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, pemerintah harus lebih aktif lagi dalam mengembangkan dan memperkenalkan kebudayaan Indonesia baik di dalam negeri maupun pada masyarakat internasional. Selain dilakukan oleh pemerintah, hendaknya masyarakat terutama kaum muda juga berperan secara aktif dalam menjaga kekayaan budaya bangsa.
Kamis, 04 November 2010
YANG MUDA PUNYA BUDAYA
Dalam upaya menjaga kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, pemerintah harus lebih aktif lagi dalam mengembangkan dan memperkenalkan kebudayaan Indonesia baik di dalam negeri maupun pada masyarakat internasional. Selain dilakukan oleh pemerintah, hendaknya masyarakat terutama kaum muda juga berperan secara aktif dalam menjaga kekayaan budaya bangsa.
Selasa, 02 November 2010
KITA BUTUH BUNG HATTA
Dalam buku biografinya Bung Hatta bercerita “Digul memang bukan Gulak (kepulauan tempat pengasingan di Rusia), tapi bukan kekejaman yang membunuhmu, melainkan kebosanan, kebosanan dan kebosanan…”
Jumat, 29 Oktober 2010
HAJIMETE
Hajimete, bukan nama orang, kawan. Hajimete adalah salah satu kata dalam bahasa Jepang yang berarti pertama kali. Hajimete untuk bikin blog dan hajimete untuk bikin tulisan diblog ini. Yah, yang namanya pertama ya pasti sulit. kebanyakan bingungnya daripada tulisannya.
Gak ada suara jangkrik. apalagi suara anjing melolong. yang ada dan seringkali terdengar hanya suara “klik, klik, klik-klik”, dan “klik”. kalau bisa menjerit, mouse diruangan kami mungkin sudah menjerit. tapi hebat, berkali-kali dipencet dia masih hidup. berbeda dengan mouse BALB/c milik kami yang mati sekali klik saat kami ingin mengambil serum darah atau kelenjar limpanya.
Saat ini, diruang kami masih bertahan 5 orang. dua orang entah dimana, dan tiga orang sisanya bersama saya, ada didalam ruangan dimana meja kerja kami berada. Hampir jam 21 JST (Japan Standard Time) malam ini. wah, jam segitu dimusim gugur seperti ini, lumayan membuat rindu saya akan air panas Ciater meletup-letup, kawan. maklumlah, putra indonesia. Sekarang sih masih 18 C. Gak tau d nanti kalo agak larut malam. *berharap suhunya naik..
Kembali ke klik-klik tadi. kawan bisa bayangkan, minimal kami harus berada dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore dilaboratorium. um?? nah, itu dia yang menjadi culture shock bagi saya untuk pertama kali. h.a.j.i.m.e.t.e. ngapain? saya bingung. tapi pertanyaan tadi cuma saya simpan dalam hati aja. gak mungkinlah serta merta saya tanyaain ke dosen pembimbing saat dia selesai bilang “…sampai jam 5 sore”. bisa langsung ditolak jadi mahasiswanya, saya.
Pasti sudah penasaran ya, udah buru-buru pengen tahu ngapain aja sampe malem begini masih dilab? klo di indonesia, kita umumnya ngelab pas penelitian aja kan? klo disini, kita ngelab gak cuma untuk penelitian. dilab kita bersosialisasi. dilab kita konsultasi, dilab kita bikin laporan. dilab kita membaca. dilab kita mengetik. dilab kita presentasi perkembangan penelitian. dan dilab juga akhirnya saya bikin blog. hehe..
Wah, bener-bener berevolusi jadi manusia lab nih. Disini, mau gak mau harus belajar. ya.. setidaknya tampak seperti orang belajar. internet c ada. cepet bgt malah kalo dibandingin indonesia: 54.0 Mbps. tapi ya masa’ iya, kiri-kanan depan-belakang pada belajar buka-buka textbook dan corat-coret dibuku catatan, eh saya malah chatting, buka FB, ngewit, atau serius ngotak-atik kaskus. nanti pas diskusi dengan sensei dan teman-teman dilab, bisa tampak oon d. dan ke-oon-an saya itu pada akhirnya bisa membuat mereka semua terjebak dalam kesesatan berpikir: orang indonesia itu, ternyata… tiiitt *censored. so, harus banyak belajar nih. bawa nama kampus asal n indonesia, euy.
Dulu, waktu dijogja, saya baca buku pelajaran palingan cuma 1 jam/3 hari (diluar jam kuliah loh). nah klo disini, kita itung aja minimal kita dilab dari jam 9 sampe jam 17. kira2 8 jam dilab. waktu 8 jam itu, anggap aja d buat saya 75%-nya buat chatting, ngobrol dengan orang indonesia lain keluar urus dokumen atau kuliah bahasa, makan, sholat, dll. berarti total sekitar 6 jam. nah, sisanya ada 2 jam buat belajar. wow, perkembangan kemajuan bagi saya nih. bisa jadi kutu buku, dan lama kelamaan istilah ‘obat paling mempan pengantar tidur adalah baca buku’, bisa terfagositosis nih dr kehidupan saya. mantaff..
ah, udah dulu kawan. namanya hajimete, gak usah panjang-panjang. ntar malah bener-bener hajimete doank d.
Menurut dia sih intinya, "Mau pinter, mau Oon kek, kalo belajar terus mah pasti akan keliatan pinter semua kan??" , hahaaha...Thanks ya gus, udah gw share nih tulisan lu. Mari kita sukses bareng2. Insya Allah, amieen.
Rabu, 18 Agustus 2010
LIPUTAN PAPUA YANG MENAKJUBKAN
Selasa, 08 Juni 2010
MARGO FRIDAY JAZZ, FENOMENA JAZZ DI PINGGIRAN IBUKOTA
“Jazz itu penontonnya loyal, die hard, Willing to spend. Mau hujan mau panas terik kaya apa juga mereka mau datang, itu sebabnya kenapa saya memilih music jazz untuk di tampilkan disini.” Ujarnya di sela sela acara Margo Friday Jazz beberapa waktu lalu.
Ketika membuat konsep Margo Friday Jazz di depok, bucheng agak sedikit pesimis, karena pada saat itu Depok belum lah berkembang seperti saat sekarang. Lokasi nya yang cukup jauh berada di pinggiran kota Jakarta, kondisi jalan buruk, dan kemacetan yang setiap hari terjadi tanpa henti membuat masyarakat masih menganggap depok sebagai daerah kampung. Namun di balik rasa pesimisnya tersebut, Bucheng memiliki keyakinan bahwa dengan banyaknya perguruan tinggi yang ada di Depok semisal UI, Universitas Pancasila, BSI, Universitas Gunadarma, IISIP, dan beberapa kampus lainnya akan menjadi segment pasar tersendiri. Ia yakin dari kampus-kampus tersebut ada banyak penikmat music jazz yang penasaran untuk datang ke Margo Friday Jazz.
Konsep yang ditawarkan oleh Margo Friday Jazz adalah membuat hiburan musik tanpa tiket masuk. Berada di sisi kiri dari Mal Margo city, berdiri sebuah panggung menghadap sebuah kafe dan restoran dengan jejeran tangga di sebelah kanan maupun kiri panggung. Penikmat music jazz dapat memilih untuk duduk di kafe dengan ditemani secangkir kopi hangat, ataupun duduk di tangga dengan bermodalkan sebotol air mineral.
Margo Friday Jazz merupakan satu-satunya pertunjukan music jazz di Indonesia yang digelar seminggu sekali. Setiap hari jumat malam dimulai pukul delapan malam hingga pukul sebelas malam suara merdu alunan music jazz terdengar disini. Kurang lebih enam band akan tampil setiap minggunya. Malam itu acara di buka oleh penampilan duet Gorga dengan Christian Dylan yang membawakan lagu Fly Me To The Moon milik Frank Sinatra. Sepertinya duet ini sudah banyak dikenal oleh komunitas penikmat jazz disana, tak pelak ketika Gorga mulai melantunkan lirik pertamanya, banyak penonton bertepuk tangan seraya berteriak menggodanya. Petikan gitar Dylan cukup mendominasi dalam lagu yang dibawakannya tersebut. Progresi akornya sederhana, namun ia berhasil berimprovisasi dengan nada yang cukup rumit sehingga menghasilkan vibrasi yang terasa romantis, dan juga eksotis. Lima lagu berhasil mereka mainkan dengan gemilang. Ketika mereka akan menyudahi pertunjukannya, penonton mulai berceloteh meminta Dylan untuk bernyanyi sebuah lagu untuk mereka. Tepukan dukungan agar Dylan menyanyi pun terus bergemuruh semakin kencang, akhirnya ia tak kuasa menolak permintaan tersebut. Sambil memainkan gitar, Dylan memberikan suguhan suara beratnya sebagai penutup pertunjukan mereka malam itu. Penonton pun bertepuk tangan penuh kepuasan.
Seiring dengan berjalannya Margo Friday Jazz, akhirnya terbentuklah sebuah komunitas yang terdiri dari para penonton dan juga pengisi acara yang pernah tampil pada acara tersebut. Mereka menamakan dirinya Margo Jazz Community. Komunitas ini beranggotakan sekitar 60-an band dan juga beberapa penikmat jazz kota depok. Berbagai macam profesi, usia, dan latar belakang berkumpul disini, saling bertukar ilmu, menceritakan pengalaman, dan memberi informasi terbaru seputar jazz. Tujuan dari komunitas ini tidak jauh beda dengan acara Margo Friday Jazz itu sendiri yakni sebagai tempat perform para jazzer muda dan juga tempat berkumpulnya para jazz lovers.
“Gue lebih banyak kenalan senior-senior. Gabung di komunitas ini lebih enak, karena lebih rutin seminggu sekali. Sebelumnya pernah coba di komunitas lain, tapi jauh beda dengan Margo Jazz Community ini.” Cerita Papin, karyawan swasta yang juga seorang gitaris sebuah band beraliran jazz ini.
Pada Festival Java Jazz 2010 kemarin, Margo Jazz Community mendapat kesempatan tampil pada hari kedua pagelaran jazz terbesar di Indonesia tersebut dalam satu panggung tersendiri. Panggung yang berada disisi sebelah kanan food hall itu tampil sekitar 14 band yang merupakan anggota komunitas. Selain itu mereka juga mendapat porsi satu halaman dalam majalah yang di release oleh Java Jazz Festival untuk mempromosikan acara Margo Friday Jazz.
Publikasi yang dilakukan untuk Margo Friday Jazz sebenarnya tidak terlalu luar biasa, Billboard besar hanya terdapat di pintu masuk Mall Margo City, spanduk pun tak terlihat di sekitar lokasi acara. Namun informasi yang disebarkan dari mulut ke mulut oleh para anggota komunitasnya dinilai cukup efektif untuk mempromosikan acara yang dana penyelenggaraannya ditanggung sepenuhnya oleh pihak Margo City tersebut. Pada pertengahan 2009 Incream, sebagai event organizer yang mengemas Margo Friday Jazz membuat gebrakan dengan menayangkannya menjadi sebuah program acara di Jak tv. Acara berdurasi 30 menit tersebut talah memenuhi kontrak sebanyak 23 episode dengan perolehan rating yang cukup lumayan untuk ukuran sebuah tv lokal. Setelah kontrak dengan Jak tv berakhir, mereka kemudian melakukan kerjasama dengan CB channel, yakni sebuah tv lokal Depok dengan durasi program yang bertambah menjadi satu jam dan masih berlangsung hingga sekarang.
Sebenarnya telah banyak acara music jazz yang di adakan di kota Depok. Acara Jazz Goes To Campus yang diadakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia merupakan salah satu pagelaran music jazz yang menonjol. Acara yang telah berlangsung selama 32 tahun hingga sekarang tersebut hadir di depok bersamaan dengan berpindahnya kampus UI dari Salemba Jakarta. Kemudian pada tahun 2000-an terbentuk beberapa komunitas dari acara jazz yang sering tampil di daerah Sawangan Depok. Namun beberapa tahun kemudian komunitas tersebut bubar seiring dengan berkembangnya daerah perkotaan depok dan akhirnya para anggota komunitas Sawangan tersebut banyak berpindah ke Margo Jazz Community ini. Musik jazz sendiri merupakan musik yang dapat dinikmati oleh semua kalangan. Improvisasi dari pemainnya dapat menghasilkan harmonisasi musik yang luar biasa. Namun melihat perkembangan musik saat ini, para penikmat jazz berusaha mempertahankan eksistensinya agar tidak tergerus oleh berkembangnya musik-musik industrial yang mendominasi Indonesia. Maju terus jazz lovers!
“BARRY, SI KERITING DARI MENTENG DALAM”
Barry, panggilan masa kecil Obama merupakan bocah keturunan afrika amerika. Ia dilahirkan di Honolulu, Hawaii pada tnggal 4 Agustus 1961 dari pasangan Barrack Obama, Sr. seorang pria keturunan Kenya, dan Ann Dunham seorang wanita keturunan Amerika. Saat berusia 2 tahun orang tua Barry bercerai. Ia pun ikut dengan ibunya yang kemudian menikah lagi dengan pria Indonesia bernama Lolo Soetoro. Ayah tiri barry itu kemudian membawa keluarganya pindah ke Jakarta. Selama lima tahun Barry tinggal di daerah Menteng Dalam Jakarta. Lolo adalah Tentara berpangkat letnan yang bertugas di Direktorat Jenderal Topografi TNI AD.
Dalam buku biografinya The Audatcity of Hope, Barry sedikit bercerita tentang masa kecilnya, “keluarga kami tidak berkecukupan pada tahun-tahun awal itu, karena angkata bersenjata Indonesia tidak membayar para letnannya dengan gaji besar. Kami tinggal di sebuah rumah sederhana, di pinggiran kota, tanpa pendingin udara, kulkas atau toilet siram. Kami tidak punya mobil. Ayah tiri saya mengendarai sepeda motor, sementara ibu saya naik bus umum setiap pagi ke kedutaan AS, tempatnya bekerja sebagai guru bahasa Inggris.”
Selama di Jakarta barry bersekolah di SDK Fransiscus Asisia selama 3 tahun dan kemudian pindah ke SD Negeri Menteng 01 Besuki. Pada masa awal sekolahnya di Jakarta, ia sedikit mengalami kesulitan karena sulit untuk berbahasa Indonesia,”nilai bahasa Indonesianya 5. Setelah 4 ampai 5 bulan, Barry baru bisa bisa mengikuti pelajaran itu.” Ucap Isaella Darmawan, guru kelas 1 Barry di SDK Fransiskus Asisia. Sewaktu kecil Barry sering di ledek oleh teman-temannya karena badannya yang tinggi besar dan berambut keriting. Namun, bakat kepemimpinannya memang sudah terlihat sejak kecil. Teman-temannya sering mengikutinya untuk diajak bermain. Permainan yang sering dimainkannya pada waktu kecil adalah petak umpet. Ia melakukannya saat jam istirahat sekolah bersama dengan teman satu kelasnya.
Di lingkungan sekolahnya ia termasuk anak yang rajin dan pandai matematika. Teman-teman sekolahnya sering bercerita bahwa ketika di kelas Barry sering maju secara sukarela untuk menghapus papan tulis. Barry merupakan anak yang supel. Ia bermain dengan siapa pun dan tidak memandang strata ekonomi. “Saya bersekolah di sekolah-sekolah Indonesia dan bergaul dengan anak-anak petani, pelayan, penjahit, dan juru tulis.” Ujar Obama di salah satu bukunya.
Ketika pulang sekolah, Barry sering main ke rumah temannya. Salah satunya adalah Yunaldi Askiar. Rumah yunaldi berada di RT 10 RW 15 daerah Menteng dalam, hanya berbeda satu RT dengan Barry yang tinggal di RT 11. Mereka pertama kali berkenalan saat Johny bersiap untuk berangkat shalat jumat tertawa melihat Barry yang tampak lucu saat memakai sarung. Barry sering memiliki banyak koleksi pistol mainan. Ia sering membawanya untuk bermain. Bahkan Johny pernah di beri satu buah koleksinya tersebut.
Rumah Barry berbentuk arsitektur Belanda dengan halaman yang cukup luas. Di dalam rumahnya banyak terdapat hiasan-hiasan khas dari suku pedalaman, mungkin barang-barang tersebut merupakan koleksi ibunya yangmerupakan seorang antropolog. Ayah Tiri Barry, Lolo Soetoro juga memiliki beberapa hewan peliharaan seperti Monyet, Ular, Biawak. Barry sendiri lebih menyukai untuk memelihara seekor kura-kura yang ia taruh di kolam rumahnya.
Lolo Soetoro dan Ann Dunham cukup disiplin dalam membentuk Barry. Namun mereka tidak pernah melarang Barry bergaul dengan siapa saja. Itu terlihat karena sosok Barry cukup dikenal oleh semua warga kampong di sekitar rumahnya. Bahkan Barry pun sering bermain ke tempat tempat tetangganya dan makan di sana “Makanan favoritnya rendang”. Kata Yunaldi Askiar. Orangtua mereka tidak mengajarkan sesuatu yang ekstrim terhadap Barry, bahkan cenderung moderat. Oleh karena itu, banyak teman-teman Barry masa kecil yang berpendapat bahwa kepribadian Barry yang rendah hati dan supel tersebut banyak terbentuk ketika ia tinggal di Jakarta dengan kondisi masyarakat yang heterogen.
Harapan orang-orang terdekatnya kelak bila Barrack Husein Obama terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat Ke-44 agar tidak melupakan kenangan masa kecilnya di Indonesia dan dapat berkunjung membangun kembali sekolahnya di SDK Fransiscus Asisia maupun SD Negeri Menteng 01 Besuki.
Sabtu, 03 April 2010
Sendiri itu Menakutkan....
Tak ada yang berubah, saya selalu takut menghadapi semuanya
dan merasa bangga karena telah melewatinya
masih sendiri...tetap sendiri...
Saya sulit untuk mempercayai orang lain
mengandalkan subjektifitas untuk selalu setia
pada keyakinan diri saya sendiri
Ada suara-suara yang bilang "autis lu"
hmm...sebenarnya saya benci perkataan itu
saya senang berkumpul, senang berkenalan dengan banyak orang,
sangat senang mengenal karakter setiap orang
dan saya selalu belajar berbagai macam prinsip
yang dianut semua orang
Berharap agar dapat berguna ketika suatu permasalahan
membutuhkan solusi yang tepat
Karena saya harus melewatinya....sendiri...
Sabtu, 27 Februari 2010
TENTANG PRIA
2.Kalo kita berdua harus pergi ke suatu tempat, pakaian apapun yang kamu pakai, pantes aja kok. Serius. Jadi tidak ada alasan gak mau pergi ke pesta karena tidak ada baju.
3.Kami membelanjakan uang dengan seksama, cenderung pelit. Jadi jangan paksa kami buat beli baju baru setiap bulan. Kami tidak akan menguras ATM cuma untuk berbelanja di mall. Otak kami gak akan kepikiran kearah sana.
4.Kalau memang ketemu barang yang pas ya beli saja, jangan Cuma gara-gara beda 1,000 perak doank, terus bikin badan capek muter-muter kota buat nyari harga paling murah. buang2 bensin aja.
5.Ketika ada sebuah pertanyaan, jawab saja iya atau tidak. Kami rasa itu sudah sangat cukup. It's Simple..!!
6.Tanya apa yang kamu mau. Berbicaralah…..
Sindiran halus tidak akan di tanggapin.
Sindiran kasar juga tak akan kami tanggapi
Apalagi kalo terang2-an nyindir!
Ngomong langsung apa masalahnya!?
7.Menangis sama dengan intimidasi.
Anda para wanita sebenarnya tahu, kalau banyak pria akan panik bila melihat seorang wanita menangis. Lebih baik kami mendengar suara bom radius 1 meter daripada mendengar suara tangisanmu yang membuat kami tidak bisa berbuat apa2.
8.Kami Bukan Penebak Ulung.
Tidak semua pria bisa menebak apa yang ada di pikiranmu, jadi jangan manyun tiba-tiba tanpa suara, terus Bete. Apa susahnya sih ngomong, “Aku mau nonton bioskop nih, aku lagi pengen makan mie aceh nih, Tolong bantu aku ngerjain tugas!!”
9.Kalo sakit ya pergi ke dokter! Masak hidup di dunia puluhan tahun masih gak ngerti cara ngilangin sakit kepala…
10.Kami adalah para perayu ulung, semua rayuan kami untukmu itu cuma klise, jangan lah terlalu dianggap serius.
11.Kami hanya berdandan ketika kondangan atau ketika ada acara kenegaraan. Jadi jangan paksa kami untuk ganti baju hanya karena gak cocok sama mata kamu! kami gak mungkin berniat untuk bikin malu kamu di depan semua orang lho...
12.Kalo kamu pikir kamu gendut, mungkin aja. Jangan tanya kami dong. Silahkan berdiri di depan kaca.
13.Kalo gatel kan bisa digaruk sendiri. Kami juga kok.
14.Kalo kami nanya ada apa dan kamu jawab gak ada apa2, kami akan berpikir memang gak ada apa2. Ingat, kami bukanlah pembaca
pikiran. Ngomong donk...ngomong. ...!!
15.Hari Minggu itu waktunya istirahat setelah 6 hari bekerja dan kuliah, jadi jangan harap kami mau menemani seharian shopping di mal. Kan udah malam minggu-an, masih belum puas juga ya??
16.Kami terbiasa menyelesaikan masalah kami sendiri. Jadi jangan paksa kami untuk cerita semua masalah ke kamu. Tenang saja, kami cukup bijak kok menentukan jalan keluarnya bagaimana.
17.Kami malas berdebat secara hati dan perasaan, ingat!! kami hanya pakai logika.
18.Jangan pancing kami dengan suara kerasmu. Secara kodrat suara kami lah yang paling keras!
19.Kami juga butuh waktu untuk menyendiri. Jadi jangan curiga dan nanya yang macam-macam kalo kami lagi ingin sendiri dan gak mau di ganggu.
20.Kalo mau menggandeng tanganku, ya gandeng aja. Gak usah ribet! Masak kalo gak gandengan berarti gak sayang. Ingat!, kami di ciptakan untuk berpikiran logis.
Kamis, 25 Februari 2010
BUDGET BACKPACKER JAKARTA - MALANG
Kemaren gw abis backpackeran ke jogja sama malang. Ini budget yang gw habiskan buat jalan2 dengan rute Jakarta - Jogja - Malang - Batu. semoga bisa berguna kalo ada yang mw kesana...
JAKARTA - JOGJA
Tiket Kereta Api (KA Gaya Baru Malam Selatan) Rp. 26,000 (gosip2nya sih mw naik 12,5 % tahun ini)
JOGJA ( 3 Hari 2 Malam )
Stasiun lempuyangan – Penginapan Rp. 25,000 (Naik Taksi jadi lu bisa patungan)
Penginapan Jogja Rp. 80,000/malam (intip aja di http://www.yogyes.com/) Gw sih nginep di kostan temen gw, ngirit! dapet pinjeman motor pula...alhamdulilah...Thanks to Dharu, Latan Risky dan Siti Amalia..
JOGJA - MALANG
TRAVEL SURYA (0274 - 550109) Rp. 95,000 (anter - jemput)
MALANG (3 Hari 2 Malam)
Penginapan Kota Batu Rp. 60,000 x 2 hari = 120,000 (Hotel Ragil Kuning -Depan kantor walikota kota Batu)- telp 0341 - 393051, recommended nih )
WISATA KOTA BATU
Jawa Timur Park Rp. 35,000/orang (Tiket Terusan)
Batu Night Spectacular (BNS) RP. 10,000/orang (ini cuma tiket masuk doank, kalo mw naik mainan bayar lagi. tiketnya sekitar 7 rb - 10 rb/permainan)
Cangar (view nya oke nih...hati2 kabut tebal..)
Selekta ( hampir sama kayak cangar)
MALANG - JAKARTA
Kalo mw ngirit ya naik ekonomi (KA Matarmaja Rp. 51,000), Kalo duit lu masih banyak bisa naik eksekutif (KA Gajayana Rp. 270,000), kalo mw yang tengah2 ya elu naik bis dulu ke jombang terus naik kereta Bisnis (KA Bangun Karta Rp. 130,000)
Note : Ini belum termasuk biaya makan gan. Dan jangan lupa liat jadwal keretanya ya, jangan sampe ketinggalan kereta kayak gw...he73,
TOUR DE JAVA
“kesana mas, ke arah barat,trus belok ke utara, sekitar 4 km lagi”, dia bilang.
Lah-loh??? Jadi tambah mikir dah gw. Ke arah barat?? Utara? Mana tuh? Gw kan gak bawa penunjuk arah (kompas). Ternyata ini dia uniknya jogja, Orang-orang disana kalo mau memberitahu suatu tempat selalu memakai istilah utara, barat, timur, selatan. Bukan dengan belok kanan atau kiri, makanya gw bingung…he73. Ngeliat gw bingung akhirnya si ibu menawarkan untuk naik becak aja, biar bisa diantar langsung sampe depan rumah. Dan kami langsung setuju sama tawaran beliau. Diantar lah kami sampai depan kost-kostan Latan. Ok, malam ini gw bermalam di kostannya Latan.
Jogjakarta, 29 Januari 2010
Tempat yang di samperin duluan adalah malioboro, soalnya gak afdhol katanya kalo ke jogja gak ke tempat ini, walaupun sebenernya udah bosen juga sih maen ke nih tempat. Di Malioboro gw beli sendal buat temen kontrakan gw. oh iya, biar bisa dapet barang murah di sini, elu harus bisa ngomong pake bahasa jawa, ya kalo nggak elu ngajak temen lu yang orang jawa lah. Di tempat ini juga Tiara mati kutu, soalnya dia gak ngerti bahas jawa sama sekali, padahal gw sering banget di cela'in ama dia gara-gara sering ngomong bahasa jawa, sekarang cengo dah dia...huahhahaa...., Habis dari Malioboro berlanjut kami berdua maen ke alun-alun dan keraton jogjakarta sekalian muter-muter ngapalin jalan.
Malamnya, gw di ajak Latan ke Djendelo Coffee. Tapi karena kita kemaleman (sekitar jam 11) jadi udah close order. Warung Kopi ini lumayan oke menurut gw, dengan konsep interior jawa kuno, ada roda delman, tempat makan lesehan, kursi dari tembikar (semacam anyaman jawa), dan yang unik adalah banyak sekali jendela-jendela yang di jadikan accessories maupun instalasi yang menjadikan warung kopi ini keliatan ciamiik, pokoknya recommended lah. Karena udah close order, jadi kita cuma bisa foto-foto doank malam ini. Setelah Mbaknya yang Jaga Bunyiin gong kita segera beranjak dari bangku yang sebenernya udah PeWe banget (oh iya, Gong tadi dipukul buat tanda kalo warung kopi ini udah mw tutup dan para penikmat kopi dipersilahkan meninggalkan tempat ini), unik kan…he73. Habis dari Djendelo Coffee kita jalan-jalan ke alun-alun buat main low rider sama becak2-an. Nah selesai ini kita bingung deh mau kemana lagi. Ternyata jogja hidupnya cuma sampe jam 1 malam. karena bingung nyari tempat nongkrong 24 jam, kita akhirnya berfoto ria di terowongan Wijilan. Selintas kayak orang gila sih, tapi gak papa lah, jalanannya udah sepi ini...he73.
Jogjakarta, 30 Januari 2010
Pulang dari Gejayan, gw di ajak makan sama temen kuliah gw. Dia kebetulan lagi dinas disini, namanya Ratih. Kita menuju angkringan tugu, hmm..rame banget nih tempat. Gak ada tempat lain apa ya??he73, di sini Ratih mesen kopi joss (Kopi item yang di cemplungin areng bakar), pas kopi joss nya dating, Tiara gw suruh nyobain, secara dia pecinta kopi dang w gak doyan ngopi..alhamdulilah.., selesai makan sego kucing sama kopi joss di angkringan tugu kita berpisah dan kembali ke pogung baru.
Malam ini gw packing barang, siap-siap buat cabut ke malang besok pagi jam setengah 9. Gw naik travel surya 95 ribu rupiah sampai malang, antar jemput pula, jadi lebih santai, gak buru-buru.
Malang, 31 Januari 2010
Selamat datang di kota Malang. Kita sampai Malang jam lima sore, perjalanan dari jogja kurang lebih delapan jam, pegel juga nih pantat. Tapi sangat menyenangkan bisa sampai di kota ini. Di Malang ada adik gw yang kuliah disini, jadi bisa minjem motor lagi buat jalan-jalan. Setelah mandi sore, gw sama tiara langsung cabut dari kontrakan adik gw buat nyari penginapan. Menurut info sih banyak penginapan di Kota Batu, jadi gw langsung menuju kesana (dari Malang ke Batu kurang lebih 20 menit). Akhirnya dapet juga penginapan murah, Cuma 60 ribu!!, kamar mandi dalam pula, gak pake ac sih. Tapi disini gak di kasih ac juga udah sama dinginnya sama pendingin ruangan ½ PK..he73. Nama Hotelnya Ragil Kuning, tempatnya ada di depan Kantor Walikota Batu, Malang.
Batu, 01 February 2010
"mainannya lebih menantang plus suasananya enak banget", katanya.Ada satu permainan yang bikin dia ketagihan (gw lupa namanya), ini mainan bikin jantung lu naik-turun, sumpah…gw aja merem-melek naik nih mainan..he73. puas banget hari ini, bisa nyobain tempat2 oke di Batu. Sebelum balik ke penginapan, gw mampir dulu di warung kopi pinggir jalan, kayaknya ini satu2-nya warung kopi yang ada di Batu deh…
Malang, 02 Januari
Huaaaaahhh….terima kasih buat semua yang udah membantu gw dalam petualangan ini. Mulai dari Ibu-ibu di kereta Gaya Baru Malam, Latan, Dharu, Siti Amalia, Ratih and the gank yang udah ngajak gw jalan-jalan di Jogja. Untuk Nilis yang udah nyempetin waktunya buat nraktir kita sama beliin kita oleh2 apel malang. Buat adek gw atas pinjeman motornya, Dimas (temen kontrakan adek gw) atas pelayanan dan petunjuk jalannya. Terima kasih banyak. Semoga gw bisa balik lagi main-main ke kota kalian ya….
Jakarta, 03 Februari 2010