Kamis, 04 November 2010

YANG MUDA PUNYA BUDAYA


Dalam upaya menjaga kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, pemerintah harus lebih aktif lagi dalam mengembangkan dan memperkenalkan kebudayaan Indonesia baik di dalam negeri maupun pada masyarakat internasional. Selain dilakukan oleh pemerintah, hendaknya masyarakat terutama kaum muda juga berperan secara aktif dalam menjaga kekayaan budaya bangsa.


Renaldi Lestianto, seorang mahasiswa jurusan etnomusikologi ISI Surakarta menilai, jika selama ini kaum muda masih kurang kesadarannya terhadap budaya milik bangsa Indonesia. sehingga kedepannya ia mengharapkan agar masyarakat khususnya kaum muda untuk mulai mencintai nilai-nilai lokal yang dimulai dari lingkungan keluarga. Namun ia juga menyadari bila hal tersebut tidak mudah untuk diwujudkan, karena negara kita adalah salah satu negara yang tidak melarang masuknya budaya asing. Bisa dilihat bagaimana budaya asing telah menguasai setiap sudut kehidupan masyarakat dan menyikirkan budaya-budaya lokal yang terdapat di masing-masing daerah Indonesia. 


Renaldi Lestianto dan Agus prasetyo merupakan salah satu kaum muda yang masih memiliki kepedulian terhadap kebudayaan Indonesia. Agus menyukai seni karawitan sejak dirinya masih berumur belasan tahun dan memutuskan untuk mendalami kesenian daerah ini dengan melanjutkan studinya di jurusan Seni Karawitan Institut Seni Indonesia Surakarta (ISI Surakarta).
Menurut Agus, kesenian dan kebudayaan Indonesia sejatinya tidak kalah bagus dengan budaya dari bangsa lain, bahkan orang-orang dari negara lain banyak sekali yang mempelajari karena mereka sangat mengagumi akan begitu banyak dan beragamnya budaya bangsa Indonesia. Namun Agus juga mengakui bahwa masih sangat sedikit kaum muda Indonesia yang tertarik untuk mempelajari kebudayaan bangsanya sendiri. Ia secara aktif ikut serta dalam mengembangkan kebudayaan Indonesia khususnya dalam bidang karawitan sebagai komposer gamelan. Bahkan pada tahun ini, ia juga turut andil dalam misi kesenian dan kebudayaan Indonesia di Seoul Korea. Agus berharap dari kegiatan ini nantinya kebudayaan Indonesia dapat lebih di kenal oleh masyarakat internasional.


Karawitan merupakan seni suara yang dihasilkan baik dalam bentuk vokal maupun instrumen. Karawitan berkembang di seluruh wilayah Indonesia dengan berbagai bentuk penyajian. Dalam prakteknya, karawitan biasanya digunakan untuk mengiringi tarian maupun nyanyian daerah. Karawitan sendiri memiliki beberapa nilai moral dan estetika yang cukup mendalam sebagai salah satu kebudayaan Indonesia.
Renaldi Lestianto menerangkan bahwa dirinya tertarik untuk mempelajari kebudayaan Indonesia khususnya Etnomusikologi. Renaldi menjelaskan bahwa Etnomusikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang musik dalam konteks kebudayaan, musik sebagai salah satu simbol kebudayaan yang menggambarkan pola pikir dan perilaku masyarakat dalam perkembangan musik tradisional didaerahnya. Sejauh ini, Renaldi aktif dalam berbagai kegiatan dalam seminar-seminar maupun kegiatan dalam meningkatkan perkembangan budaya Indonesia. Ia juga terpilih sebagai wakil mahasiswa Etnomusikologi Indonesia dalam seminar internasional “seeking root of identity” di Taman Ismail Marzuki Jakarta pada tahun 2009 lalu. Renaldi berharap agar anak muda Indonesia lebih turut aktif dalam mengembangkan seni kebudayaan bangsa, agar identitas negara kita dapat selalu terjaga dan bisa menunjukan kepada dunia bahwa Indonesia merupakan bangsa yang berbudaya.


Marilah bersama-sama kita pelajari kesenian dan budaya bangsa, agar dapat dilestarikan dan dikenal oleh masyarakat internasional. Janganlah kita tiba-tiba marah, berkoar-koar cinta akan budaya Indonesia ketika suatu hari budaya kita di klaim oleh bangsa lain. Bagaimana kita bisa melestarikan kesenian wayang, bila pada setiap pertunjukannya hanya ditonton oleh kaum tua berbekal tongkat di tangan kiri dan rokok tembakau lintingan sendiri di tangan kanan? Ironis ketika melihat banyak orang asing tersenyum puas ketika berhasil membuat motif batik pada sebuah kain, sedangkan kita sebagai rakyat Indonesia masih banyak yang tidak tahu apa gunanya ‘canting’.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Setuju, To! Penting banget menjaga dan melestarikan budaya bangsa kita yang begitu banyak dan beragam. Tapi di era yang serba modern seperti sekarang ini (meski patut kita diskusikan apa itu defini modern), perubahan-perubahan yang terjadi bukan sekedar perubahan-perubahan fisik. tapi juga perubahan-perubahan immaterial yang sangat mendasar, contoh: pola pikir, sikap, dll.

George Orwell dalam bukunya (novel mungkin tepatnya) yang berjudul Nineteen Eighty-Four, mengatakan: "In other words, the modern era should not see an end to cultural diversity, but modern people should engage with their traditions in a transform way: they should be recognized 'as traditions', rather than 'as truths'.

Belajar dr dua negara maju di asia: Korea dan Jepang, coba lihat dari sekuel promosi Piala dunia 2002 yang dibuat oleh BBC berikut ini: http://www.youtube.com/watch?v=NzXNRCbbv3U
dalam video tersebut Jepang dan Korea ingin mengatakan pada dunia bahwa mereka setara dengan negara-negara barat (eropa dan as) namun juga tetap menjaga budaya-budaya luhur mereka. Check it out, kawan. amati detil tiap screen-nya.